Wanita di Negri persia

Wanita di Negri persia

Dulu, Persia merupakan negri yang telah menguasai hukum di sebagian besar negara, yang menentukan kekuasaan, serta membuat undang-undang dan aturan-aturan. Namun, undang-undang tersebut merendahkan serta menzhalimi kaum wanita. Mereka menentukan hukuman yang sangat berat bagi kaum wanita hanya dengan kesalahn yang ringan.

Pada saat yang sama, kaum laki-laki memiliki kebebasan yang mutlak. Hukuman tidak ditimpakan, kecuali kepada kaum wanita. Sehingga, kalau seorang wanita terjatuh dalam kesalahan yang berulang-ulang, maka dia harus membunuh dirinya sendir. Saat itu juga, terdapat aturan bahwa kaum wanita dilarang melakukan pernikahan dengan laki-laki di luar kalangan Zaradashty (penyembah matahari), sedangkan kaum laki-laki memiliki kebebasan mengatur sesuai dengan keinginan mereka. Kebiasaan lain adalah bila wanita dalam keadaan haid, maka dia di pindahkan dari kota ke tempat yang jauh di luar kota. Tidak ada seorang pun yang boleh mendekatinya, kecuali para pelayan yang menyuguhkan makanan untuknya.

Menurut Euis Daryabhnti, di mata mereka, wanita hanyalah sebagai budak dan tawanan yang dapat di perlakukan dan di perjualbelikan sesuka hati. Jual beli wanita sudah menjadi kebiasaan masyarakat Persia dan India waktu itu. Setiap tahun nya, kurang lebih 12.000 wanita yang diperjualbelikan. Disebutkan dalam sejarah bahwa Hhosru Parwiz, raja Dinasti sasanian ke-23, mempunyai 23.000 istri di istana pribadinya, belum lagi simpanan penyanyi dan penari khusus.

Begitu pula, lanjut Euis Daryabnti, pada beberapa masa sebelum kedatangan isla. Saat itu, tatanan masyarakat Persia masih menganut struktur sosial yang membagi masyarakat dalam golongan bangsawan dan masyarakat biasa. Meskipun demikia, perempuan dari golongan bangsawan belum mendapatkan hal-hak yang semetinya. Misalkan mereka tidak mempunyai hak pilih dan berpendapat. Walaupun perempuan tersebut berasal dari golongan bansawan, tapi jika di bandingkan dengan laki-laki dari golongan bangsawan juga, tetap saja kedudukannya rendah dan hina.

Unknown

Add Comment

History

Sabtu, 23 Agustus 2014

About Admin

This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.