Sekelompok
manusia disebut Ya’juz wa Ma’juz akan melakukan kerusakan di muka bumi, isyarat
ini sudah di tuturkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang dikisahkan oleh Zainab
binti Zahsi, Nabi terbangun dari tidur kemudian berkata “tiada Tuhan yang patut
di sembah selain Allah, sungguh kerusakan akan menimpa bangsa Arab akibat
kejahatan yang telah dekat”. Hari ini sebuah lubang yang sebesar ini telah
terbuka di dinding Ya’juz Ma’juz, saat itu nabi membuat tanda lubang dengan ibu
jari dan jari telunjuknya. Ajaran Kristen dan Yahudi juga mengenal bangsa
manusia yang akan membuat kerusakan di muka bumi yang disebut GOG dan MAGOG.
Dalam surat al Kahfi ayat 93-97 :
حَتَّىٰٓ
إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمٗا لَّا يَكَادُونَ
يَفۡقَهُونَ قَوۡلٗا ٩٣ قَالُواْ يَٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ
وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن
تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدّٗا ٩٤ قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي
خَيۡرٞ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًا ٩٥ ءَاتُونِي
زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْۖ
حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارٗا قَالَ ءَاتُونِيٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرٗا
٩٦ فَمَا ٱسۡطَٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ
وَمَا ٱسۡتَطَٰعُواْ لَهُۥ نَقۡبٗا ٩٧
“Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia
mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti
pembicaraan (93). Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya
Ya´juj dan Ma´juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka
dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat
dinding antara kami dan mereka? (94). Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah
dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah
aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka (95). Berilah
aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api
itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun
berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas
besi panas itu" (96). Maka mereka tidak bisa mendakinya dan
mereka tidak bisa (pula) melobanginya (97)
di kisah kan
Dzulkarnain seorang raja besar pada masa lalu telah mengurung kaum Ya’juz wa
Ma’juz di sebuah lembah diantara dua gunung tinggi dengan membangun tembok
penghalang yang terbuat dari besi dan tembaga.
Pada ayat selanjutnya kaum Ya’juz wa Ma’juz akan keluar
dan pada hari itu pada saat tembok terbuka kami membiarkan mereka bercampur
baur satu sama lain seperti gelombang (Q.s al Kahfi ayat 99) ۞وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَئِذٖ يَمُوجُ
فِي بَعۡضٖۖ وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَٰهُمۡ جَمۡعٗا ٩٩
“Kami biarkan mereka di hari itu
bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala,
lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.”
sebaian ahli
tafsir berpendapat tembok di bangun di daerah Kaukasiah antara laut hitam dan
laut Kazkiah, wilayah ini berada di perbatasan Jorjiya dan Rusia yang penuh
dengan pegunungan tinggi dan lembah curam, kawasan ini di kenal dengan Ngaray
darial, apakah tembok yang di bangun Dzulkarnain ini sudah terbuka? dan kaum
Ya’juz wa Ma’juz sudah tersebar di muka bumi? (wallahu alam). Namun hingga kini
belum ada temuan arkeolog yang memastikan keberadaan tembok tinggi Ya’juz wa
Ma’juz.
Seorang
ahli tafsir Imran Khusen meyakini bahwa lepasnya Ya’juz wa Ma’juz sudah di
jelaskan dalam al Qur’an surat al Anbiya ayat 95 :
(وَحَرَٰمٌ
عَلَىٰ قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَٰهَآ أَنَّهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ ٩٥)
“Sungguh tidak mungkin atas (penduduk)
suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada
Kami)”.
Pada ayat selanjutnya al Qur’an
menjelaskan akan runtuh nya tembok penghalang Ya’juz wa Ma’juz (Q.sal Anbiya
ayat 96)
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ
يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٖ يَنسِلُونَ ٩٦
“Hingga
apabila dibukakan (tembok) Ya´juj dan Ma´juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi”
kaum ini akan
menyebar ke penjuru dunia kemudian melakukan berbagai kerusakan. Menurut
catatan sejarah Nebukadnezar,
penguasa Babilonia pernah menghancurkan kerajaan Yahuda dan mengusir kaum
Yahudi dari Yerusalem pada abad ke 6 SM sehingga mereka berhiasporan. Tafsir
Imran Khusen ini seperti menunjuk pada bani Israil, yang saat ini kembali ke
Yerusalem dan menjajah Palestina, inilah kaum yang di tulis dalam al Qur’an
kaum yang di usir telah kembali ke negrinya, Ibnu Kasir menyebutkan Ya’juz wa
Ma’juz adalah keterunan Adam As dari Nuh as melalui putranya Yafit, inilah
bapak bangsa Turki yang di kurung oleh Dzulkarnain dalam sebuah tembok.
Namun
yang di maksud Dzulkarnain bukanlah bangsa turki modern saat ini, bangsa turki
adalah suku-suku Nomaden yang pernah menguasai Eropa Timur dan Kadzar kawasan
laut hitam dan Kaukasyiah. Suku Kadzar adalah penganut agama yahudi yang
tersebar di berbagai negara kemudian mereka membentuk komunitas Yahudi yang
menempati wilayah Yerusalem.
Para sejarawan muslim berbeda
pendapat tentang asal-usul kaum Ya’juz wa Ma’juz ini. Ada yang berpendapat
mereka adalah bangsa Kattar dan bangsa Mongolia yang telah meruntuhkan
keKhalihafahan Abbasyiah di Bagdad. Siapakah sesungguh nya Ya’juz wa Ma’juz?
(Wallahu alam)
Namun
Rasulullah sempat berkhutbah untuk memberi petunjuk tentang ciri-ciri kaum Ya’juz
wa Ma’juz ini, “kalian mengatakan tidak mempunyai musuh, padahal kalian akan
terus memerangi musuh sampai datang nya Ya’juz wa Ma’juz. Lebar mukannya, kecil
matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat
tinggi seakan-akan wajah mereka seperti prisay inilah salah satu tanda-tanda
akhir zaman, yang menjadi peringatan bagi kaum mukminin.
Kiamat di awali dengan tanda-tanda yang sebagian besar
sudah terjadi saat ini, namun ada tanda besar yang akan terjadi yaitu munculnya
DAJAL. Dajal tidak akan muncul sebelum datangnya Imam Mahdi lalu Nabi Isa as
akan turun kebumi untuk membantu Imam Mahdi menumpas pasukan Dajal.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.