Wanita
dalam Pandangan Islam
Sedangkan sikap Islam terhadap wanita
sangat adil dan proporsional. Isalam sangat menghargai kedudukan wanita, serta
memberikan arahan-arahan untuk dapat menjaga kehormatan dan harga wanita
sebagai mahluk Allah Swt. dengan segala keunikannya. Selain itu, Islam
menetapkan persamaan antara laki-laki dan
perempuan dalam hal kemuliaan dan tanggung jawab secara umum,
sebagaimana ditegaskan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam sebuah haditsnya:
“Wanita
adalah belahan dari laki-laki” (HR. Ahmad dari Aisyah Ra.)
Allah
Swt. memeberikabn tugas lebih berat kepada laki-laki atas kaum wanita. Kaum
laki-lakilah yang mengemban tugas-tugas berat seperti kenabian, kepemimpinan
global (al-imamatul uzhma), tugas qadha (peradilan), mengimami shalat, bahkan jihad
fi sabilillah. Selain itu, memberikan kekhususan kepda kaum laki-laki seperti
penisbatan anak kepada bapaknya (laki-laki), pembagian waris dua kali lipat
dari bagian wanita, dan sebagainya.
Dari
uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa Islam telah meletakan derajat laki-laki
dan wanita sebagaimana mestinya. Wanita tidak tidak dipandan sebagai pembawa
nasib atau keterpurukan dalam kehidupan laki-laki sehingga pantas
mendapatkankan penghinaan, sebagaimana yang telah terjadi selama ini. Ialam
mengangkat martabat para wanita denagan memberiakan keadilan-keadilan
didalamnya.,sehingga mendapat posisi dalam kehidupan sosial. Namun demikian,
islam tidak memberikan kebebasan secara mutlak terhadap perempuan, melainkan
sesuai dengan fitrahnya.
Allah
Swt. memerintahkan kepada manusia untuk berbuat adil kepada wanita dengan
memberikan hak kepadanya yang pantas untuk menerimanya, sesuai dengan ketentuan
yang telah di tetapkan dalam syriat. Sebab, menyamakan antara pria dan wanita
dalam segala sesuatu hal yang bertentangan dengan fitrah dan syariat. Bagaimana
tidak, dari sisi penciptaan saja mereka sudah berbeda. Berikut perbedaan gender
antara laki-laki dan perempuan:
1.
Wanita
memiliki fisik dan jenis yang berbeda dengan laki-laki.
2.
Wanita
lebih lemah dari laki-laki.
3.
Wanita
melahirkan, tetapi tidak demikian halnya laki-laki.
4.
Wanita
mengalami masa haid, laki-laki tida.
Selain beberapa hal tersebut,
masih banyak lagi perbedaan lain antara keduanya. Maka dari itulah, Allah Swt.
mengetahui kemaslahatan hamba-Nya, kemudian menempatkan mereka pada posisinya
masing-masing. Di antara perbedaan antara keduanya dari sisi syariat anatara
lain sebagai berikut.
1.
Wanita
di perintahkan ber-hijab dengan menutupi seluruh tubuhnya, tidak demikian
halnya dengan kaum laki-laki.
2.
Wanita
dianjurkan tinggal dirumahnya dan tidak keluar dengan ber-tabarruj (bersolek),
tidak demikian halnya laki-laki.
3. Laki-laki
menjadi pemimpin rumah tangga dan melindungi para wanita yang lemah.
4.
Laki-laki
mendapat warisan dua kali lipat dari wanita.
Sebagaimana dikatakan oleh
Mahmud Syaltut bahwa agama Islam telah berhasil mengubah cara pandang
orang-orang Eropa terhadap kebudayaan. Isalam datang ke Jazirah Arab dengan
membawa ajaran-ajaran baru yang cenderung menentang dan memperbarui tradisi-tradisi
masyarakat yang berkembang saat itu. Tentu saja, tradisi yang diakomodir
kedalamm Islam ialah sejalan atau tidak bertentangan dengan ajaran dasar Islam,
yang menjunjung tinggi nilai luhur kemanusian.
Islam menentang ajaran yang diyakini oleh kaum Yahudi dan
Nasrani, yang menghegemoni kaum wanita. Islam menjawab bahwa peristiwa
keluarnya Adam dan Hawa dari surga adalah tipu daya yang dilakukan oleh iblis
semata, tanpa mencari justifikasi pada Adam atau Hawa. Hal itu bisa di lihat
dari bahasa al Qur’an yang sama sekali tidak menyebutkan nama Adam atau Hawa,
melainkan mengunakan gaya bahasa umum (baca: dhamir huma). Islam menjunjung
egaliter dengan memosisikan wanita sebagai mahluk yang memiki tempat yang sama
di hadapan Tuhan. Mahmud Syaltut berpendapat bahwa Islam memosisikan wanita
sebagai mitra bagi kaum laki-laki, sehingga Islam menyamaratakan antara hak dan
kewajiban bagi wanita dan laki-laki. Islam memberikan hak bagi wanita dalam
pendidikan, kehidupan, ibadah, dan menyampaikan pendapat.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.